Album-album marjinal :

Jumat, 06 Desember 2013

Anti Military - Tendang Fasis Rasis (2001)
1. Perang 2. Siap Jendral 3. HAM 4. Revolusi II 5. Kaum Pekerja 6. Exploitation 7. Kluk-Kluk-Kluk 8. Darah Juang 9. Revolusi III 10. Adili Soeharto 11. Hentikan Perang 12. Oi.. Oi.. Oi..! 13. Pekerja Seni Budaya 14. M.A.T.O

Marjinal - Marsinah

Marjinal - Predator (2005) Compilation Album

1. Yang Penting Kusuka 2. Negri Ngeri 3. Negri Dunia Ke 3 4. Banyak Dari Teman Teman Ku 5. Predator 6. Boikot 7. Marsinah 8. Bener Bener Rumah Sakit 9. Kereta Kelas Ekonomi 10. Buruh Migran 11. Koruptor 12. Do It Yourself 13. Bebaskan 14. Luka Kita 15. Globalisasi 16. Go To Hell With Your Aid 17. Aku Mau Sekolah Gratis 18. Kerja Bakti 19. Tang Dung Dung
20. 1+1=8 21. Cinta Pembodohan 2 22. Berdance 23. Suara Reality 24. Otot Kawat Tulang Baja 25. Masberto 26. Rakyat Biasa 27. Rencong Maroncong


Marjinal - Partai Marjinal (2009) Mini Album

1. Darah Juang 2. Rakyat Merdeka 3. Partai 4. Hukum Rimba 5. Luka Kita 6. Kesempatan Milik Bersama 7. Mata Rante

Personil Marjinal :



ROMI JAHAT (biduan)
CHE MONKEY (ritem)
BOB OI! (bass)
STEVE (dram)
MIKE (melodi)
ACAY LEE (dram)
EKAL (vocal)
SISI (vocal)
ABLEH (ritem)
ASEP (vocal)
ARIEF (dram)
dan mereka sering bergonta-ganti pemain dan mereka suka :)

MENGENAL MARJINAL


Marjinal itulah nama yang sering kita ingat ketika mendegar lagu-lagu perlawanan, lagu-lagu mereka banyak memberikan isnpirasi bagi kaum muda dan tua yang ada dinegeri ini !

Awal Marjinal dikenal dimasyarakat ?

Di saat Indonesia mengalami masa-masa yang mulai bergejolak pada sekitar tahun 1997 sekelompok anak muda dari Jakarta memilih media musik sebagai wahana berekspresi dan bertukar pikiran. Dengan lagu-lagu yang sarat akan pesan sosial, kelompok musik yang bernama Marjinal ini menyalurkan pemahaman dan perasaannya akan kondisi sosial saat itu. Tidak hanya di Jakarta, Marjinal senantiasa berbagi rasa dan cerita dengan kawan-kawan dari berbagai penjuru daerah di Nusantara dan dunia. (sebelum berganti nama menjadi marjinal, band ini bernama Anti abri dan anti military).

Marjinal memilih media musik yang berakar pada genre Punk, namun keterbukaannya atas berbagai genre lainnya seperti musik Tradisional, Akustik, Reggae hingga Metal membuat Marjinal tidak terjebak dalam warna musik yang monoton. Unsur humor pun turut dijadikan sebagai bahan baku dalam meramu lagu-lagu yang dibuat. Hal-hal seperti ini sepertinya cukup memberikan warna-warni yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendengarnya.
Dalam perjalanannya, Marjinal juga mengalami sejumlah pergantian personil. Namun, itu membuat Marjinal menjadi terbangun lebih sebagai keluarga besar, bukan sekedar kelompok musik dengan sejumlah personil dengan tugasnya masing-masing. Orang-orang di sekitarnya memberikan kontribusi besar dalam proses pendewasaan Marjinal dalam banyak aspek. Hingga kini Marjinal terus berkarya bersama komunitas Taring babi yang dibangunnya untuk menghasilkan karya-karya seni. Tidak hanya di bidang musik, komunitas Taring Babi juga membuat sejumlah karya dalam bentuk lukisan, woodcut, sablon hingga kreasi daur ulang yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
Ehh,, hampir lupa, ternyata marjinal gak mau disebut band.. karena mereka bermusik untuk meyeruakan emosi dan perlawanan akan dunia yang semakin gila.

Maling maling Kecil dihakimi, maling maling Besar dilindungi


 

Maling-maling kecil dihakimi, maling - maling besar dilindungi”
“Maling-maling kecil dihakimi, maling - maling besar dilindungi”

Siapa sih yang tidak kenal sepenggal syair lagu diatas? Yupzz, inilah lagu yang sering kita dengar lewat teman-teman kita yang berpenampilan PUNK ini. Lagu ini sangat familiar diantara teman-teman kita yang sering di jalanan lho. Bahkan, tak sedikit anak-anak muda pun mengenal lagu ini sebagai lagu penggugah hati untuk memprotes terhadap sang penguasa (Negara). Marjinal, itulah nama dari sebuah komunitas atau kelompok band yang menciptakan lagu tersebut. Dengan bermarkas di wilayah Srengsengsawah, Jagakarsa tepatnya di Gg. Setiabudi Jl. Moh Kafi II No 39, mereka bebas mengekspresikan dirinya seperti apapun sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem yang membunuh kebebasan seseorang. Itulah Marjinal yang terkenal sebagai tukang protes kalau sudah membuat karya lagu, he..he.. ngeri juga ya sobat!! Kenyataan ini tim redaksi NIAT dapatkan yang diwakili oleh saudara Ardi untuk meliputnya ke markas mereka. Ketika mendekat sampai di pintu gerbang, atmosfer politiknya terasa banget lewat sebuah plang menjulang tinggi yang bertuliskan “Alam Raya Sekolahku”. Dan ternyata memang benar, itulah Marjinal yang lahir atas dasar politik Indonesia yang tidak sehat. Hal inilah yang melatar belakangi kelahirannya Marjinal, friends. Mau tahu lebih lanjut, simak laporannya berikuti ini.

Menurut Mike salah satu penggagas dan pencipta lagu terbanyak di Marjinal, “protes yang kita angkat lewat lagu bukan semata-mata sebuah protes yang rekayasa melainkan, sebuah fenomena kehidupan yang membuat gw jenuh terhadap keadaan sosial yang tidak berpihak pada masyarakat lemah. Contohnya bisa kita lihat seorang maling ayam ataupun maling apalah yang terjadi, pasti masyarakat langsung menghakimi secara massal, tetapi coba kalau kita lihat para maling besar seperti koruptor yang sampai sekarang masih banyak berkeliaran, mengapa tidak di massalkan, inikan fuck off buat gw!!”, ucap pemuda ini dengan nada agak tinggi. Kenyataan ini juga yang membuat komunitas Marjinal lahir pada tanggal 22 Desember 1996. Berawal dari sebuah pertemanan di kampus grafika Jakarta Selatan dan mempunyai kesamaan pemikiran untuk melawan sistem yang fasis banget, maka pada saat itu dibangunlah sebuah jaringan yang bernama Anti Facist Racist Action (AFRA) sebagai wadah menuangkan isi protes tersebut. Kegiatan awal yang mereka lakukan pada saat itu masih sedikit dan sederhana untuk menuangkan isi protes seperti, membuat poster dari cukil kayu, lewat media visual, baliho, membuat lukisan, yang semuanya ini bertujuan untuk menggugah masyarakat khususnya anak muda untuk sadar melawan sistem fasis yang diusung oleh Orde Baru pada saat itu.

Berkembang semakin berkembang, dibentuklah kegiatan baru yaitu kelompok band pada tahun 1997 dengan nama Anti ABRI pada saat itu. Mengapa Anti ABRI? Karena memang budaya kekerasan yang paling menonjol dari Negara adalah lewat ABRI ini. Pada saat spontan juga nama ANTI ABRI diubah menjadi ANTI-MILITARY karena nama ABRI sudah diganti. Dan akhirya, nama ANTI-MILITARY pun diubah juga untuk terakhir kalinya yaitu dengan mengganti nama MARJINAL. Konon katanya, nama Marjinal ini terinspirasi dari nama seorang tokoh buruh perempuan yaitu Marsinah….Marsinah….Marsinah….MARJINAL dehhh, he..he…! tapi secara prinsip nama Marjinal ini sebagai perwakilan dari keadaan kita yang memang benar-benar terpinggirkan, tutur Mike jawara musik rock di komunitas ini.

Dengan secara kebetulan mereka bisa bermain musik yang bermodalkan gitar & jurus tiga kunci doang, kreatifitas mereka tetap mengalir lewat ciptaan lagu yang syairnya diambil dari kehidupan sehari-hari. Album perdana mereka telah dibuat pada tahun 1999 dan album kedua pada tahun 2000 dengan personil yang selalu berganti. Mereka selalu tampil dalam acara apapun seperti kawinan, hajatan, agustusan, dll. “pokoknya kami akan selalu tampil dalam acara apapun, yang penting musik kami dapat didengar oleh masyarakat dan dipahami sebagai alat komunikasi menuangkan protes yang kami angkat agar masyarakat tahu tentang apa yang telah terjadi di Negara kita ini (Indonesia)”, ucap Mike pemuda yang punya tattoo ikan di kepalanya.

Tak sedikit dikalangan anak muda Jakarta yang tidak kenal dengan komunitas Marjinal. Dengan berciri khas seperti layaknya anak PUNK dan memakai kaos bertuliskan “MARJINAL”, mereka menyanyikan lagu-lagu teriakkan jiwa yang sangat khas dengan gema suaranya yang keras. Itulah para fans Marjinal yang berada di sudut-sudut Stasiun Depok Baru yang menjadi tempat tongkrongan ataupun berkumpul dengan kawan-kawannya. Dilihat dari segi penampilan bisa dikatakan para fans Marjinal ini memiliki keunikannya sendiri. Ada yang menindik banyak disekitar mukanya. Ada yang rambutnya di Mowhawk ke atas. Ada yang memakai pakaian anak kecil dan kalau dipake sangat street sekali. Ada yang mengenyot dot anak bayi, dan masih banyak lagi. Setidaknya inilah penampilan PUNK yang mereka percayai sebagai sebuah kebebasan diri sendiri, dan inilah arti sesungguhnya dari kata PUNK yang mempunyai sebuah ajaran Be Your Self (jadilah dirimu sendiri) “jangan batasi apa yang kau inginkan, tapi berikanlah kebebasan terhadap apa yang kau gunakan”!, tegas Mike dalam wawancara bersama redaksi NIAT. Dan yang lebih uniknya friends, teman-teman Marjinal mentafsirkan PUNK dengan penuh plesetan yaitu “Pemuda Urakan Nan Kreatif” (PUNK), wah benar-benar kreatif banget ya!

Itulah Marjinal yang menganut ideologi PUNK sebagai sang pemula yang pertama kali meneriakkan ketidakadilan dan perlawanan terhadap sistem yang korup. Selain itu, PUNK jugsa sebagai sub-kultur yang berkembang pada tahun 80-an yang mengunggulkan rasa toleransi dan kebebasan orang. Semuanya itu mereka wujudkan juga dalam bermusik. Dengan bermain agak ngebeat banget, jiwa musik nge-PUNK sangat terasa bagi orang yang baru mendengarkan lagu-lagu mereka. Syair dan lirik yang mereka angkat pun berasal dari keadaan sosial di masyarakat lemah yang menjadi korban politik kotor di Indonesia. Semangat terhadap perubahan selalu menggelora di jiwa mereka lewat aksi bermain musik ini. Karena teman-teman Marjinal percaya bahwa lewat musik yang berunsur protes dan membangun, orang akan terbentuk karakternya sebagai seorang pemimpin yang berani untuk bangkit dari keterpurukan yang ada. Dan dari orang-orang yang berkarakter inilah akan menghasilkan tindakan kongkret terhadap sutau perubahan sosial. Wah ok juga ya friends semangat perubahan mereka…! Pokoknya sukses selalu deh buat Marjinal! (ardi)

Aksesoris Punk

Selasa, 03 Desember 2013

Rambut Mohawk yang tegak sering diartikan sebagai antipenindasan sekaligus kebebasan. Gaya rambut ini terinsipari dari film Drums Along the Mohawk tahun 1963. Dalam film itu diceritakan tentang suku indian Mohican di lembah Mohawk. Gaya inilah yang kemudian diadaptasi anak punk era 1990-an.

Aksesori lain yang menonjol yaitu celana ketat. Bahan celana yang biasa mereka pakai adalah jins, kulit, atau bermotif kulit hewan (bandage pants).Awalnya punkers--sebutan anak punk--menggunakan celana kulit karena awet dan tahan lama. Model ketat menyimbolkan himpitan hidup. Karena itupunkers biasanya merobek celana bagian paha dan lutut sebagai simbol kemerdekaan gerak dan ide.

Bot adalah jenis sepatu favorit anak punk. Seperti celana, mereka memilih bot karena alasan awet. Untuk aliran hardrock punk dan pop punkbiasanya memilih sneakers dan sepatu olahraga yang lebih praktis.

Tato dan tindik. Anak punk biasanya menato tubuhnya dengan gambar tengkorak, salib terbalik, swastika Nazi, atau api. Tato ini menunjukkan identitas kelompok dan menjadi simbol penguasaan penuh terhadap tubuhnya. Seperti tato, tindik juga menyimbolkan kekuasaan terhadap tubuh.

Rantai. Aksesori ini sebagai simbol solidaritas. Kelompok punk yang terusir dari masyarakat dianggap sampah, dinilai menyimpang, membuat punkersmembentuk kelompok baru untuk berlindung. Solidaritas kelompok ini sangat penting

BIODATA MARJINAL

Senin, 02 Desember 2013


MARJINAL adalah sebuah group musik band dari sekian banyak gruop band indie di indonesia yang beraliran punk. Marjinal yang terinspirasikan atau ter-influncekan oleh Sex Pistols, Bob Marley, Leo Kristi, Toy Dolls, Bad Religion , The Crass, Benyamin S, dan Ramones memulai awal karirnya pada tahun 1997 ketika itu masih menggunakan nama AA (Anti ABRI ) dan AM (Anti Military ) dalam komunitas underground.Band punk yang berformasikan awal (1997) Romi Jahat (vocal), Mike (gittar ), Bob (bass), Steven (drum), terbentuk atas latar belakang kesamaan dalam menyikapi belantika hidup satu sama lainnya. Mereka berusaha menyampaikan suatu pesan akan suatu penolakan maupun penerimaan dan harapan setelah apa yang dirasa , dilihat , di raba , dan di dengar dalam kehidupan sehari-hari.
Memasuki tahun 2001 band punk ini mulai menanggalkan nama AA dan AM, mereka resmi menggunakan nama baru yaitu Marjinal. Nama baru di dapat ketika Mike, sang vokalis terinspirasi oleh nama pejuang buruh perempuan “Marsinah..Marsinah..MArjinaL” asal Surabaya yang sangat berani dalam meperjuangkan haknya sebagai kaum buruh. Namun sayang belum sampai pada saatnya, marsinah wafat dalam tugas suci yang mulia akibat penyiksaan yang dilakukan oleh aparat berseragam loreng sebagai anjing-anjing peliharaan sang kapitalis. Tidak hanya itu Marsinah pun menginspirasikan Marjinal dalam meriliskan album ke-3 dengan judul album ”Marsinah” bercoverkan wajah marsinah dengan format hitam putih. Luar biasa, Judul lagu ”Marsinah” yang sama dengan judul albumnya, sangat familiar sekali karena banyak kalangan anak muda menyanyikan lagu ”Marsinah” di tongkrongan, studio musik, bahkan dalam sebuah pagelaran musik.
Di tahun 2005 Marjinal kembali menelorkan album ke-4 dengan tema sang ”Predator” yang terdiri kaset 1 & 2. Proses penggarapan album ke-4 ini sudah megalami kemajuan karena di dukung dengan alat yang mumpuni, sangat berbeda jauh sekali jika bandingkan album sebelumnya, baik di lihat dari design cover maupun hasil rekaman kaset.
Selama kiprahnya di industri musik indie, Marjinal sudah mengalami beberapa kali gonta-ganti atau bongkar pasang personil, dan sampai saat sekarang ini marjinal masih di perkuat oleh Romi Jahat (vocal), Mike ( gitar), bob (bass), Proph (drum) yang kini untuk terus berjalan bersama agar tetap hidup berusaha menyampaikan pesan sebuah amanat penderitaan rakyat yang dituangkan dalam bentuk media musik.

Daftar Nama Band Punk Ska Hardcore Skinhead Indonesia

  • # 7 deadly sin
  • # 90'indopunk
  • # a sistem rijek
  • # a thousand punch
  • # ababil squad
  • # abnormals
  • # absolute zero
  • # accidental killing
  • # active non violence
  • # addict bastard
  • # agenda 45
  • # aggrothreat
  • # agitators
  • # aimee
  • # ak47
  • # akaliar
  • # all was die
  • # almost brothers
  • # angin sejuk
  • # angry kids
  • # angry retards
  • # anjing geladak
  • # another project
  • # anthiosis
  • # anti bandit
  • # anti dollar
  • # anti regime
  • # anti squad
  • # anti system
  • # antibiotix
  • # antiphaty
  • # antiphobia
  • # antiseptic
  • # anyone lets go
  • # apollo 10
  • # arabian peanuts
  • # ari anggara
  • # army style
  • # as soon as possible
  • # ashes of death
  • # asian crust vol.1:indonesia scene
  • # atret
  • # axtx anjing tanah
  • # bad monica
  • # bad tunes compilation
  • # bad+
  • # bahasa bayi
  • # bakscherrys
  • # bakteri jahat
  • # baku hantam
  • # balcony
  • # bambu runcing
  • # banana steady beat
  • # bananasstress
  • # bandit 88
  • # bandung burning
  • # bandung crust/trash/d-beat
  • # bandung punk's
  • # barisan sakit hati
  • # baseed hunt
  • # battle 98
  • # battle for freedom
  • # beban mental
  • # beer nuts
  • # before you get in
  • # begundal lowokwaru
  • # bejad moral
  • # bekas
  • # bekasi melodic comp.
  • # benang merah
  • # bequiet
  • # berandal loka jaya
  • # berpacu dalam melodic comp.
  • # better view
  • # between skate and punk comp.
  • # biangkerok
  • # billfold
  • # bionic kangaroo
  • # bitter balen
  • # black boots
  • # black elvis
  • # blegidize
  • # blind to see
  • # bliss together
  • # blister
  • # blockade
  • # bloodstained
  • # bloody riot
  • # boarding struggle
  • # bombardir
  • # born in june
  • # boys are toys
  • # boys of summer
  • # BPW
  • # brain destroyer
  • # brainfool
  • # break out
  • # breakdown
  • # bretel
  • # brigade 07
  • # brigade of bridge
  • # brother oi
  • # brutal tragedy
  • # brutal youth
  • # BTSHCTTN compilation
  • # buckskin bugle
  • # bunga hitam
  • # burger time
  • # butterfly effect
  • # byar peth
  • # cable car romances.#pop punk
  • # call me kids
  • # caress
  • # cartoon stars
  • # case 15
  • # castaway
  • # catherine is gone
  • # cause we can
  • # caused by melii
  • # cekal
  • # certainty
  • # champ 32
  • # chaos hitam
  • # chaos kids
  • # chaos manuever
  • # chaos monarchy
  • # chaos r.i
  • # chaos sanxsanx
  • # chaotic squad
  • # charvaka
  • # cheapnes
  • # chicken men
  • # chickenz flafour
  • # chicks brain
  • # cinta ditolak miras bertindak
  • # cinta monyet CxMx
  • # cintaXfitri
  • # city of sucker
  • # class of thirteen
  • # close head
  • # cloud is back
  • # coconut head
  • # comeback attack
  • # cool blue film
  • # cozy republic
  • # crash battle
  • # crazy lazy
  • # criminal vagina
  • # crisiz moral
  • # cut your dick
  • # d'ponis
  • # dammed
  • # dark terror
  • # das capital
  • # dead alley
  • # dead hitler
  • # dead lock
  • # dead maya
  • # decay
  • # deflagrator
  • # democrazy
  • # demoslecture
  • # desperate boys band
  • # devadata
  • # devil dice
  • # dewan jendral
  • # dieXfast
  • # diktaktord
  • # dirty dolls
  • # disconnected
  • # disconsent
  • # discontrack
  • # discord
  • # discoshit
  • # discountdiscont
  • # disform
  • # disfuck
  • # dislaw
  • # dismorality
  • # disobedient kids
  • # distrain
  • # distruge
  • # djihard
  • # docar balap
  • # doctor rudolfoo
  • # dom 65
  • # domestik doktrin
  • # don lego
  • # dont miss it
  • # dream society
  • # dummy
  • # ejakulasi dini
  • # ejakulator
  • # enter your puk
  • # error brain
  • # error crew
  • # error without emotion ERWE
  • # es coret
  • # express natural
  • # extreme decay
  • # face off
  • # failing forward
  • # fakk
  • # fast crash
  • # fatherland
  • # feeling 4 friends
  • # femau
  • # fight alone today
  • # final answer
  • # final attack
  • # final combat
  • # final step
  • # fingerprint
  • # firebird
  • # fireyjak
  • # first class criminal
  • # first time
  • # fisticuff 86
  • # foodcourt
  • # for the truth compilation
  • # forgotten generation
  • # fortrash
  • # foxy roxy
  • # frustasi
  • # fuckinpeppers
  • # fukk bar culture
  • # full time skins
  • # g-squad
  • # gabba gabba
  • # game over
  • # gamelanoink
  • # gangstarasta
  • # garis keras
  • # gedebac gedebuc
  • # gedung runtuh
  • # gentle electric kids
  • # gerap gurita
  • # gerbang singa
  • # gerbonk hitam
  • # ghetto box
  • # gladiator
  • # gravebehold
  • # green bottle squad
  • # green underland
  • # grey grace
  • # guantanamo
  • # gun jack
  • # gunblasting
  • # gunting kuku
  • # h.i.j 21
  • # haircuts
  • # hamzy chaos
  • # hang out
  • # hantam rata
  • # happy day
  • # happy riol forever
  • # hard milk
  • # hardxcover26
  • # hark its a crawling tar-tar
  • # hate a haters
  • # hate to think
  • # havin hell
  • # head worker
  • # heart of judas
  • # heavy monster
  • # hell anthem compilation
  • # hellcops
  • # hellcore
  • # hero of rebel
  • # heroes all dead
  • # hey ho lets compilation
  • # hitam pekat
  • # hitcock
  • # holding attack
  • # holyshit
  • # homer
  • # homicide
  • # hope
  • # horroh
  • # human conflict
  • # ibaratSKAta
  • # illution of the death
  • # imanez
  • # imitasi
  • # ina subs
  • # indonesian punk assault comp
  • # infact
  • # inikami
  • # injak mati
  • # injected
  • # invalid brain
  • # iritasi ringan
  • # jangan terlambat
  • # jeruji
  • # jeruji bastard
  • # jet coaster
  • # jinah tangan
  • # joey the gangster
  • # jox pesock
  • # jun fang gung foo
  • # junkfood for superhero
  • # just 4 fun
  • # justice in silence
  • # justkidd
  • # kamar andi
  • # kaos kaki makassar
  • # kaos kutang
  • # kaoSKAki jakarta
  • # kawalat
  • # kawat berduri
  • # kawat karat
  • # kebunku
  • # kelelawar malam
  • # kentrong bunthong
  • # keparat
  • # kerah putih
  • # khaos oblong
  • # kick enemy
  • # kick it out
  • # kick your enemy
  • # kids eat shit
  • # kingkong hardcore
  • # kinthil kibink
  • # kisah nyata
  • # klassix energix
  • # kloset monster
  • # kolektor modar
  • # komplete kontroll
  • # konflik
  • # konspirasi 4 anjing busuk compilation
  • # kontaminasi kapitalis
  • # kontrasosial
  • # kopral kobong
  • # kowena
  • # krasskepala
  • # kroia
  • # kubu riot
  • # kuda besi
  • # kuku mungil
  • # kultur air
  • # kuro
  • # larry the lobster
  • # last action hero
  • # last energi
  • # last power
  • # last sunset heroes
  • # last victim
  • # ledge attack
  • # leg to decay
  • # lenthog riot
  • # letters to elise
  • # life beyond struggle
  • # life for anything else
  • # linoleum
  • # linoleum record compilation
  • # listen2me
  • # little revolver
  • # little ruthless plan
  • # lives and stage
  • # lombok rocktimes compilation
  • # long beach
  • # lontar
  • # looking back
  • # looserz
  • # lose control
  • # losing days
  • # lost sight
  • # lullabeast
  • # madu dan racun
  • # mahkota jaya abadi
  • # manusia buatan
  • # marapu
  • # marching goals
  • # marjinal
  • # marQpat
  • # martabak keju
  • # martyr
  • # mary ann
  • # matahari
  • # mawar berduri
  • # mayat baja
  • # me and melati
  • # mesin diesel
  • # mesin tempur
  • # message from jessica
  • # mighty finger
  • # milisi kecoa
  • # MKB
  • # mlbx
  • # molotov cocktail
  • # momolicious
  • # momonon
  • # monicaporgana
  • # monkey boots
  • # monkey business
  • # mooca caboel
  • # moonshine
  • # moonstomp
  • # morning horny
  • # mortal combat
  • # mr.grind
  • # mutant
  • # mutant troopers
  • # my first wet dream
  • # my name is
  • # my pet sally
  • # naon
  • # natter jack
  • # naughty for fun
  • # nervous breakdown
  • # never again
  • # neverall
  • # ngeblender jadi satu compilation
  • # nice guys finished last
  • # nine folds
  • # no label
  • # no label toraja
  • # no man's land
  • # no more victim dead
  • # no one rules
  • # no request
  • # nod off
  • # noda
  • # noin bullet
  • # norekkent
  • # not delusion
  • # not for child
  • # not for sale
  • # nothing face
  • # nothing special
  • # nothing to display
  • # nu gelo budug
  • # nudist island
  • # nyiur melambai
  • # oi the penalty compilation
  • # okaydokay
  • # oldstory of promnite
  • # one eye open
  • # one pocket smilling grass
  • # one soul subnormal comp
  • # one step forward
  • # one voice
  • # oppresion head
  • # orangebois
  • # otak error
  • # otak ilegal
  • # our time is now
  • # out of sex
  • # outright
  • # overkids
  • # oversight
  • # pa'ce rasta
  • # pak poeng
  • # paku payung
  • # pandemonium
  • # papan luncur
  • # parno punk
  • # party time
  • # pasangxsurut
  • # pasukan kulinerd
  • # pate celenk
  • # pathetic
  • # peace or annihilation
  • # peluru nyasar
  • # pemuda garis depan
  • # peopleshit
  • # permen
  • # permen karet
  • # petir
  • # piece of cake
  • # pinx ponx dash
  • # pistol for mom's
  • # playing with pets
  • # pop is dead
  • # porky pig
  • # porno star
  • # postmen
  • # pretty riot
  • # primitif
  • # primitive chimpanzee
  • # proletar
  • # prostitution 13
  • # proud of freak
  • # psychofun
  • # punk area
  • # punk covers-semarang bands
  • # punk klinik compilation
  • # punk village compilation
  • # punkasila
  • # punktat
  • # puppen
  • # purpose
  • # pusink
  • # pyong pyong
  • # quotthe rootsquot
  • # r.j power
  • # racun timur menggoda
  • # rage generation brothers
  • # rajin pangkal pandai
  • # rakjat merdeka
  • # rally rottens
  • # rancuh
  • # ratrats
  • # rawa bebek berantakan
  • # realino resort
  • # realitas
  • # reason to die
  • # rebel brothers compilation
  • # rebel youth
  • # rebellion rose
  • # red label
  • # red line
  • # reject
  • # rejected kids
  • # reload
  • # remaja tanpa cinta
  • # remosis
  • # remote control
  • # rentenir
  • # reprobate
  • # republic illegal
  • # republik mimpi
  • # resist
  • # revolt
  • # revolushit
  • # rhetoric states (1)
  • # richard and the gillis
  • # ride your rocket
  • # right choice
  • # riot outta indonesia compilation
  • # rise
  • # road dog
  • # rockavanka
  • # rocket rockers
  • # rockflames island
  • # romantic embrace
  • # romi n the jahats
  • # rooster fight
  • # rosemary
  • # rotten to the core
  • # rude devils
  • # rukie
  • # runtah
  • # S.O.P.S
  • # sally is stupid
  • # samestreet
  • # sanfranskins
  • # sarung sutera
  • # satellite
  • # save the last president
  • # SBY
  • # scandal of riot
  • # scarymurphy
  • # scream of oi
  • # screaming factor
  • # second changes for better
  • # secret weapon
  • # segar bugar
  • # selokan mataram
  • # semboyan 35
  • # sendal jepit
  • # sepakxterjank
  • # sepanjang hari
  • # sepanjang hari compilation
  • # septictank
  • # serigala malam
  • # seringai
  • # sesat jerat
  • # sex fighter
  • # sex n roll
  • # sex punk
  • # sextoy
  • # sexy pig
  • # shaolin temple
  • # shit burger
  • # shortpants
  • # si kuda besi
  • # sick freak people
  • # sick off
  • # side issue
  • # silly riot
  • # silly voice
  • # sin think
  • # siox xix
  • # six zero five
  • # sixtols
  • # ska klinik
  • # ska mania
  • # ska party
  • # skalie
  • # skeleton
  • # skinhead indo compilation
  • # slater
  • # sleeping police
  • # smoking for good
  • # snack oi
  • # sneakers
  • # snickers and the chicken fighter
  • # snip snap snot
  • # so much more
  • # social distrust
  • # something about lola
  • # something wrong
  • # sosial sosial
  • # soul are
  • # soul shaker
  • # sound off
  • # soundxinors
  • # spank thru
  • # speak up
  • # spiky in venus
  • # spirit of life
  • # spirit sunday
  • # sta-prest boys
  • # stab in the heart
  • # stadium 12
  • # stay on
  • # stay strong
  • # step a side
  • # step forward
  • # step of core
  • # stepping out
  • # stiff rebel
  • # still one still proud compilation
  • # still punk still sucks
  • # still reject
  • # still virgin
  • # stone blind
  • # straight answer
  • # straight at venue
  • # straight on view
  • # stranger
  • # street punk rockers SPR
  • # street voices
  • # strength hatred
  • # strength of down
  • # strength thru
  • # strength to strength
  • # stronger than before
  • # stupid brain
  • # stupid kidz
  • # stupid like jerk
  • # stupid riot
  • # stupidity
  • # stupidlunatic
  • # sub chaos
  • # suck-it26
  • # suicidal sinatra
  • # sumberxagung
  • # summer 73
  • # superiots
  • # superman is dead (indie songs)
  • # sweet punch for kids
  • # take it back
  • # take one step
  • # tamsing miring
  • # tanda tanya
  • # tante gapekol
  • # tcukimay
  • # teh cellups
  • # teh manis
  • # tembak mati bandung
  • # tembak mati makassar
  • # tendangan badut
  • # terror distortion
  • # tersanjung 13
  • # terserah
  • # the apathies
  • # the army of evil
  • # the artificial life
  • # the authentics
  • # the bahamas
  • # the balige
  • # the barbiefist
  • # the billy rubin
  • # the bollocks
  • # the bootsuck
  • # the borstal
  • # the brews
  • # the candies
  • # the civil disorder
  • # the clown
  • # the coppers
  • # the crash
  • # the dissland
  • # the duke
  • # the end
  • # the fishka
  • # the frankenstone
  • # the frustaters
  • # the gags
  • # the gamblezz
  • # the gameover
  • # the gangs
  • # the gross
  • # the gutter kids
  • # the hendriks
  • # the hidrasi
  • # the hondos
  • # the hotdogs
  • # the idiot
  • # the innocents
  • # the jinxz
  • # the kerop
  • # the kids
  • # the kuda
  • # the kuraps
  • # the lady die drunk
  • # the last one
  • # the laststand
  • # the little rock
  • # the longest line
  • # the manifesto
  • # the marmars
  • # the marskal
  • # the miskins
  • # the mobster
  • # the momo
  • # the orak arik
  • # the oversuck
  • # the paps
  • # the pestol
  • # the piox
  • # the playbois
  • # the radio
  • # the realino
  • # the red army
  • # the refugee
  • # the roof
  • # the roots
  • # the sabotage
  • # the silent
  • # the sinners
  • # the sounddolls
  • # the sucknow
  • # the suku dalu
  • # the suspender
  • # the valid
  • # think again
  • # thinking straight
  • # thousand neddles
  • # threshold
  • # throughout
  • # timeline jogjakarta
  • # today is struggle
  • # tolerance
  • # total banxat
  • # total confused
  • # total damage
  • # total ngehe
  • # total straight
  • # total vandal
  • # totalitas kontrol
  • # totalitaz
  • # totem zero level
  • # tradisi gila
  • # tragedi 98
  • # train hartnet
  • # trendy reject
  • # tribute to minor threat
  • # triple x
  • # true or false
  • # try to wake up
  • # tulang rusuk
  • # tumor ganas
  • # turtles jr.
  • # tutab unrockstars
  • # tv mbledoz
  • # UFO
  • # ugd 24jam
  • # ugly bastard
  • # under 18
  • # under mother feet
  • # united blood
  • # uno paso delante
  • # unrest
  • # unsaid
  • # up set down
  • # up the bastard
  • # utan riot city U.R.C
  • # van de skamaveea
  • # viking bandung compilation
  • # virgin in chaos
  • # vital pentols
  • # voting crew
  • # walking again
  • # washtafel
  • # water punk
  • # way riot
  • # west combat
  • # whatever
  • # white cream
  • # wicked suffer
  • # wolfgang lotz
  • # wrong is right
  • # wxfxn
  • # xAOTFx
  • # xbettermindx
  • # xbraveheartx
  • # xraincoatx
  • # xxl
  • # youngster city rockers
  • # yunus kicked her nose
  • # zahanam
  • # zudas krust
  • # zxexuzi 

Dampak Komunitas Punk terhadap Generasi Remaja



Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan.

Masa remaja memiliki beberapa ciri yang harus di ketahui :
No
Ciri-ciri
Keterangan
1.
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan yang sangat cepat dari pada masa anak-anak. Masa ini remaja membutuhkan keseimbangan pertumbuhan sehingga mereka menjadi banyak makan. Perkembangan fisik ini jelas terlihat pada tungkai, tangan, kaki, otot-otot tubuh berkembang, sehingga tubuh mereka terlihat tumbuh tinggi. Tetapi kepalanya masih mirip anak-anak.
2.
Perkembangan Seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya: alat produksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami masa mimpi yang pertama tanpa sadar mengeluarkan sperma. Yang dilanjutkan dengan ciri lainnya yaitu, mempunyai jakun, dsb.
Sedangkan pada perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi maka mendapatkan menstruasi (datang  bulan) yang pertama. Buah dada mulai membesar karna timbunan lemak, pinggul melebar, dsb.
3.
Cara Berfikir Kausalitas
Seorang remaja mulai berfikir tentang hubungan sebab akibat. Maka ketika remaja dilarang orang tua untuk berbuat sesuatu mereka akan berfikir dan kemudian akan bertanya alasannya, mereka bisa menurut atau menentang apa yang menjadi alasan orang tuanya.
4.
Emosi yang Meluap-luap
Keadaan emosi masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari pada pikiran yang realistis.
5.
Mulai Tertarik pada Lawan Jenisnya
Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada masa ini remaja sudah mempunyai rasa daya tarik terhadap lawan jenisnya.
6.
Menarik Perhatian Lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, untuk mendapatkan sebuah status dan peranan seperti remaja-remaja yang lainnya.
7.
Terikat Dengan Kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua di nomor duakan, dan kelompoknya dinomor satukan. Kelompok sebenarnya tidak berbahaya asal saja kita bisa mengarahkannya. Sebab kelompok itu kaum remaja dapat memenuhi kebutuhannya, misalnya kebutuhan dimengerti, kebutuhan dianggap, kebutuhan diperhatikan, kebutuhan mencari pengalaman baru, kebutuhan harga diri, kebutuhan rasa aman, yang belum tentu dapat diperoleh dirumah maupun disekolah.
Sumber. L, Zulkifli. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dan seperti yang telah dijelaskan diatas, ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja:
1.      Lingkungan keluarga.
Keluarga sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga khususnya orang tua akan sangat memberi bekasan yang luar biasa. Seorang remaja juga memerlukan  komunikasi yang baik dengan orang tua, karena ia ingin dihargai, didengar dan diperhatikan keluhan-keluhannya. Dalam masalah ini, diperlukan orang tua yang dapat bersikap tegas, namun akrab (friendly). Mereka harus bisa bersikap sebagai orang tua, guru dan sekaligus kawan. Dalam mendidik anak dilakukan dengan cara yang masuk akal (logis), mampu menjelaskan mana yang baik dan mana yang buruk, melakukan pendekatan persuasif dan memberikan perhatian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena remaja sekarang semakin kritis dan wawasannya berkembang lebih cepat akibat arus informasi dan globalisasi.

2.      Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah rumah kedua, tempat remaja memperoleh pendidikan formal, dididik dan diasuh oleh para guru. Dalam lingkungan inilah remaja belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan daya pikirnya. Bagi remaja yang sudah menginjak perguruan tinggi, nampak sekali perubahan perkembangan intelektualitasnya. Tidak hanya sekedar menerima dari para pengajar, tetapi mereka juga berfikir kritis atas pelajaran yang diterima dan mampu beradu argumen dengan pengajarnya.
Dalam lingkungan sekolah guru memegang peranan yang penting, sebab guru bagaikan pengganti orang tua. Karena itu diperlukan guru yang arif bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak didik untuk aktiv dan maju, memahami perkembangan remaja serta seorang yang dapat dijadikan tauladan. Guru menempati tempat istimewa di dalam kehidupan sebagian besar remaja. Guru adalah orang dewasa yang berhubungan erat dengan remaja. Dalam pandangan remaja, guru merupakan cerminan dari alam luar. Remaja percaya bahwa guru merupakan gambaran sosial yang diharapkan akan sampai kepadanya, dan mereka mengambil guru sebagai contoh dari masyarakat secara keseluruhan. Dan remaja menyangka bahwa semua orang tua, kecuali orang tua mereka, berfikir seperti berfikirnya guru-guru mereka.

3.      Lingkungan teman pergaulan.
Teman sebaya adalah sangat penting sekali pengaruhnya bagi remaja, baik itu teman sekolah, organisasi maupun teman bermain. Dalam kaitannya dengan pengaruh kelompok sebaya, kelompok sebaya mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri remaja, dan bagi persiapan diri di masa mendatang. Serta berpengaruh pula terhadap pandangan dan perilakunya. Sebabnya adalah, karena remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia takut kehilangan rasa nyaman yang telah diperolehnya selama masa kanak-kanaknya.

4.      Lingkungan dunia luar
Merupakan lingkungan remaja selain keluarga, sekolah dan teman pergaulan, baik lingkungan masyarakat lokal, nasional maupun global. Lingkungan dunia luar akan memperngaruhi remaja, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik itu benar maupun salah, baik itu islami maupun tidak. Lingkungan dunia luar semakin besar pengaruhnya disebabkan oleh faktor-faktor kemajuan teknologi, transportasi, informasi maupun globalisasi.
Pada masa remaja, emosi masih labil, pencarian jati diri terus menuntut untuk mencari apa potensi yang ada di dalam diri masing-masing. Pada masa inilah seseorang sangat rapuh, mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Seiring dengan pesatnya perkembangan scane punk yang ada di Indonesia, komunitas punk mampu menyihir remaja Indonesia untuk masuk ke dalam komunitas punk. Tetapi tidak semua remaja Indonesia tertarik dengan apa yang ada di dalam punk itu sendiri. Sebagian remaja di Indonesia hanya mengkonsumsi sedikit yang ada di dalam punk. Contoh kecil, seorang remaja berpakaian ala punk, tetapi dia tidak idealis, dia tidak menganut paham ideologi punk, dia juga suka musik cengeng yamg lembut bak seorang bayi yang baru keluar dari rahim ibunya. Dari contoh kecil tersebut, komunitas punk masih bisa dibilang sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja Indonesia, bahkan bisa dibilang mempunyai andil dan bertanggung jawab terhadap kebebasan berekspresi remaja Indonesia. Keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi seorang remaja ikut dalam komunitas punk. Maka peran orang tua dan lingkungan mereka sangatlah berpengaruh untuk membentuk kepribadian seseorang.

Faktor yang Mempengaruhi Seseorang Ikut dalam Komunitas Punk

         Banyak faktor mengapa seseorang ikut dalam sebuah komunitas punk. Antara lain karena mereka mempunyai sebuah tujuan dan ideologi yang sama. Sehingga mereka mudah menerima sebuah golongan yang dianggap sebagai sesuatu yang sama, yaitu tujuan yang ingin di capai. Ada juga yang tertarik dari motto komunitas punk, yaitu Equalityatau persamaan hak. “Aliran Punk lahir karena adanya persamaan terhadap jenis aliran musik Punk dan adanya gejala perasaan yang tidak puas dalam diri masing-masing. Sehingga mereka mengubah gaya hidup dengan gaya hidup Punk. Di sisi lain ada juga komunitas punk ini yang mempunyai kegiatan positif.
Semisal Fery dan Yudit adalah contoh kecil kenapa mereka harus memilih punk sebagai prinsip hidup mereka yang berlandaskan DIY (do it yourself ). Mereka besar di masyarakat yang mengkulturkan penyeragaman selera. Masyarakat yang terlalu munafik untuk hal-hal yang dianggap ” tabu “. Mereka memberontak dengan setiap kekuatan yang mereka miliki yaitu memilih etika punk sebagai jalan hidup mereka. Penampilan mereka dan cara hidup mereka sebagai counter cultur terhadap penyeragaman selera. Sebagai menusia biasa dan makhluk sosial yang punya perasaan, mereka memilih punk bukan untuk pelarian semata tapi self difennce mereka terhadap serangan-serangan pengekangan ekspresi diri ( offence of cultur mainstream ) , penyeragaman selera, dan cultur budaya ” mapan  “yang di ciptakan oleh mayoritas masyarakat.  Fery dan Yudit bukanlah pemuda-pemuda yang lari dari tanggung jawab. Pemuda yang cengeng ato masih menjadi benalu bagi orang tua mereka. Dengan etika DIY ( do it yourself / berdikari) dan prinsip yang mereka miliki memberikan sesuatu yang berarti dalam hidup mereka. Fery adalah pemuda yang menjadi tulang punggung keluarga, ia merantau ke timur indoneisa tepatnya di mataram NTB dan mencari kerja. sekarang dia bekerja di salah satu instansi pemerintah, sorenya mengambil part time di usaha temannya. Sedangkan Yudit adalah seorang mahasiswa salah satu perguruan tinggi di jogja, yang sangat sadar dan sangat mencintai keluarganya. mereka memilih punk bukan karena terpaksa atau sekedar ikut-ikutan saja, punk bagi mereka cara menyikapi hidup dengan tidak tergantung kepada orang laen dengan terjemahan yang sangat sederhana yaitu mandiri. Hari-hari mereka pun tidak selalu berpenampilan punk saja. Hari biasa mereka berpenampilan layaknya orang normal lainnya. Mereka mempunyai jadwal yang rutin seminggu sekali, untuk melepas kepenatan dan bercanda tawa di pinggiran trotoar tiap malam minggu mulai jam 10 malam. Disaat anak-anak muda yang lain lebih memilih diskotik ato tempat hiburan lainnya. Mereka  memilih jalanan sebagai tempat mereka berbaur bersama dengan kawan-kawan street punk mataram yang juga masing-masing dari anak-anak punk ini mempunyai profesi yang berbeda di keseharian mereka. Ada yang bekerja sebagai karyawan swasta, mahasiswa, tukang sablon, tukang parkir, pelajar dll. Berdasarkan pengalaman penulis (penulis artikel) ke lokasi dimana mereka sering nongkrong, ternyata mereka adalah sosok-sosok yang sangat humoris bersahabat dan cerdas, sangat beda dengan kesan dari luar yang terlihat sangar dan menyeramkan, perasaan mereka lebih lembut dari salju sekalipun.
Namun ketika hantaman labelisasi dan pencitraan tak berimbang oleh media juga golongan masyarakat yang mempunyai ideologi ” mapan ” . Mereka di jadikan tumbal dari “kegagalan” sistem penerapan budaya normal yang di dengungkan masyarakat umum dan pemerintah. Sehingga membuat golongan ini ( punk ) sebagai budaya yang tidak di inginkan karena merupakan budaya impor dari luar. Hal ini menjadikan mereka menjadi pribadi-pribadi yang terkekang kebebasan ekspresinya dalam berpenampilan. oleh masyrakat yang menjunjung norma dan adat istiadat ketimuran. Padahal menjadi punk bukan bagaimana kamu harus mirip menjadi punk rock star, tapi bagaimana kamu menghilhami diri, menggali potensi yang ada pede dengan do it yourself yang di pegang. Dan jika di ambil benang merah dari ” kegagalan ” budaya normal tadi, indikatornya bukan terletak pada bagiamana cara berpakian anak-anak ini. Tapi kemampuan generasi muda itu memahami dan menyerap setiap budaya dari luar, dan di terjemahkan ke dalam ruang berpikir yang luas. Tapi akhirnya kemunafikan masyarakatlah yang tidak memberikan ruang untuk memberi kebebasan berekspresi. Berpenampilan aneh, seronok = sesuatu yang tidak baik dan akan di cap sebagai minor personal. Jika kita berpikir legowo dan mau terbuka dengan lapang dada. Bukankah ” kemandirian ” generasi muda yang menjadi modal awal suatu bangsa, selain faktor yang lain.

Potret Kehidupan Anak Punk

            Sangat beraneka ragam kehidupan komunitas punk. Misal seperti yang kami contohkan pada tulisan diatas. Ada juga komunitas punk ini yang benar-benar hidup dijalanan, mereka melakukan segala aktifitasnya di jalan. Seperti yang sering kita jumpai saat ini, hampir tiap kota di perempatan atau pertigaan jalan dan keraimaian pusat kota kita dapat menjumpai komunitas ini. Mereka tidur dipinggir jalan atau depan pusat perbelanjaan, mengamen di lampu merah, ada juga yang menjadi polisi cepek (mengatur jalan). Komunitas anak “Punk” mempunyai aturan sendiri yang menegaskan untuk tidak terlibat tawuran, tidak saja dalam segi musikalitas saja, tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya. Dan juga komunitas anak “Punk” mempunyai landasan etika ”kita dapat melakukan sendiri”. Beberapa komunitas “Punk” di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Mereka juga merintis usaha rekaman dan distribusi terbatas. Komunitas tersebut membuat label rekaman sendiri, untuk menaungi band-band sealiran sekaligus mendistribusikannya ke pasaran. Kemudian berkembang menjadi semacam toko kecil yang disebut distro. Tak hanya CD dan kaset, mereka juga memproduksi dan mendistribusikan t-shirt, aksesori, buku dan majalah, poster, serta jasa tindik dan tatoo. Produk yang dijual seluruhnya terbatas dan dengan harga yang amat terjangkau. Kemudian hasil yang didapatkan dari penjualan tersebut, sebagian dipergunakan untuk membantu dalam bidang sosial, seperti membantu anak-anak panti asuhan, meskipun mereka tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Komunitas “Punk” yang lain, yaitu distro merupakan implementasi perlawanan terhadap perilaku konsumtif anak muda pemuja barang bermerk luar negeri.
Namun ada fenomena baru yang dapat kita jumpai pada komunitas punk saat ini. Yaitu komunitas punk muslim, mereka melakukan kegiatan mengaji seperti membaca Al-Qur`an dan pengajian yang dilakukan tiap minggu 1 kali pada hari jum`at. Komunitas ini berawal dari sebuah pertunjukan group band punk. Ada sebuah EO (event organizer) yang melakukan konser atau pertunjukan band di kampus, mall, dan sekolah-sekolah. Mereka sering di ajak untuk manggung di sebuah konser tersebut. Sehingga ada salah satu seseorang EO yang dekat dengan mereka, sebut saja dia Zaki.
Zaki salah satu orang yang sering bersama anak punk dan dia telah mengamati perkembangan anak-anak punk yang sering nongkrong di jalan-jalan ini. Meski Zaki bukan anak jalanan, ia merasa terpanggil untuk berdakwah di komunitas anak-anak punk."Dulu, saya pernah pernah bandel. Setidak-tidaknya, saya tahu kehidupan mereka," kilahnya. Di komunitas band underground itulah, Zaki bertemu dengan (alm) Budi Khaironi, orang yang paling disegani di komunitas punk tersebut. Sebelum meninggal akibat kecelakan motor (Maret 2007), Zaki teringat kata-kata yang pernah diucapkan pimpinan komunitas punk itu: "Bang Zaki, tolong bimbing teman-teman kami (secara spiritual)." Lalu siapa sesungguhnya Budi Khaeroni (32)? Dia adalah anak jalanan jebolan pesantren yang terjun ke jalan. Selain ngeband dan mengamen, Budi pernah menjadi Ketua Panji (Persaudaaran Anak Jalanan Indonesia). Perlu diketahui, setiap wilayah di Indonesia, mereka punya persaudaraan, komunitasnya sekitar 5000-an, rata-rata muslim. Jika ada teman-teman yang terjaring trantib, Budi-lah yang mengurus untuk membebaskan rekannya itu.
 "Kalau ikut komunitas mereka di Tangerang, shalat Jumat, misalnya, khotibnya pun dari kemunitas mereka sendiri, gayanya metal abis. Termasuk jamaahnya. Memang, nggak semuanya punk, alirannya beragam, ada yang beraliran regge, alternatif, rap, dan aliran musik lainnya," kata Zaki. Ternyata Budi tidak sendiri. Ada seorang rekan yang memiliki misi sama untuk mengisi ladang dakwah ini di tengah komunitas anak punk. Ia adalah Bowo, anak kiai jebolan pesantren yang juga habis waktunya di jalan. Sejak itulah, Zaki merasa mendapat dukungan penuh. "Kalau bukan kita siapa lagi yang akan berdakwah di kalangan anak jalanan. Kalau mau dakwah di komunitas anak jalanan, elu harus main di jalanan. Jika berdakwah di komunitas punk, elu tidak bisa pake baju koko, yang menunjukan kesalehan," begitu Bowo pernah berujar. Sebagai generasi punk yang tobat, Budi dan Bowo merasa prihatin dan gerah melihat teman-teman yang mengalami disorientasi dalam hidupnya. "Kini banyak bermunculan generasi punk yang tidak jelas, apakah punk ideologis atau punk modis. Kalau tahun 1994, banyak punk ideologis. Mereka benar-benar punk. Sekarang sekadar punk mode," kata Zaki. Keprihatinan itulah yang mendorong Zaki, Budi dan Bowo menarik anak-anak punk yang sudah bosan dengan jalan hidupnya. Ngeband dan mengaji adalah kultur baru yang hendak ditularkan ke generasi punk. Mereka menyebut identitas kelompoknya dengan sebutan punk Moeslem. Saat ngeband, syairnya pun bernuansakan Islami. Ketika Islam menjadi basic, mereka mulai malu saat berbuat maksiat. 
Komunitas Punk Moslem lahir karena keprihatinan seorang Budi (alm), akan kondisi pemuda yang berada dikomunitas Punk, hidup tanpa orientasi (anti kemapanan) dan meninggalkan agamanya. Punk Moslem itu didirikan sejak Ramadhan 1427 H (2007). Sebelum berdiri Punk Moslem, Budi sempat mendirikan Warung Udix Band yang berdiri 7 tahun yang lalu dan sempat mengeluarkan album indielabel "Anak Bayangan". Di Warung Udix, ia merekrut anak-anak punk dan mengajarkan pendidikan Islam. "Kalau orang bangga dengan kemusrikan dan dosa-dosa yang mereka lakukan, tapi punk moeslem bangga dengan agama mereka (Islam). Biar mereka anak jalanan, brutal, tapi anak-anak punk moeslem tetap punya Tuhan. Ketika teman-teman menamakan dirinya punk muslim, ada sebagian komunitas yang menolak punk muslim secara tegas. Mereka berkilah, tidak ada tuh anak punk yang punya tuhan atau ideologis. Setelah ngeband, anak-anak punk merasa ada sesuatu yang kosong. Sehingga tiap malam Jumat, diadakan pengajian yang bentuknya seperti mentoring dan beberapa kegiatan lainnya. Mulanya hanya lima anak yang ngaji, kemudian berkembang menjadi 20 orang, laki-laki dan perempuan. Kini, ngaji bagi mereka adalah sebuah kebutuhan. Awalnya mereka ada yang atheis. Sampai-sampai ada yang guyon, ah..gue mau masuk Islam atau Kristen dulu. Karena bagi mereka, agama bukanlah sesuatu yang sakral. Kalau pas ngamen, cuma dapat Rp. 300, diantara mereka ada yang teriak: "Allah Maha Pelit". Setelah dibina, anak itu meyakini Allah itu tidak pelit. Tak ada jalan lain, cara membina mereka adalah dengan cara mendoktrin. "Ketika anak-anak punk sudah menganggap ngaji sebagai kebutuhan, mereka mengirim pesan singkat (sms), malam ini ngaji nggak? Yang jelas, saya tidak ingin mereka merasa sedang diarahkan untuk masuk sebuah pergerakan atau kelompok harakah tertentu. Saat ini, pengajian kami memang belum ada namanya. Paling-paling, teman-teman menyebut pengajian ini pengajiannya punk moeslem." Meski Zaki bekerja di sebuah lembaga sosial, ia tak diminta untuk berdakwah atas nama institusinya. Secara pribadi, Zaki merasa terpanggil. Tak sia-siaa, hasil dari dakwah itu, tak sedikit anak-anak punk yang hijrah dan mulai pandai mengaji. Sebut saja, Lutfie yang meninggalkan dunia obat dan minuman keras. "Harapan saya ke depan, mereka dapat menjadi agen perubahan bagi teman-teman yang lain," jelas Zaki. Bukan rahasia umum, anak jalanan kerap dianggap tidak produktif, bahkan dicap sampah masyarakat.


SEJARAH DAN KEHIDUPAN ANAK PUNK

Sejarah Komunitas Punk

Sejarah punk berawal dari merupakan sub-budaya yang lahir di LondonInggris. Pada awalnya, kelompok punk selalu dikacaukan oleh golongan skinhead. Namun, sejak tahun 1980-an, saat punk merajalela di Amerika, golongan punk dan skinhead seolah-olah menyatu, karena mempunyai semangat yang sama. Namun, Punk juga dapat berartijenis musik atau genre yang lahir di awal tahun 1970-anPunk juga bisa berarti ideologi hidup yang mencakup aspeksosial dan politik. Gerakan anak muda yang diawali oleh anak-anak kelas pekerja ini dengan segera merambah Amerika yang mengalami masalah ekonomi dan keuangan yang dipicu oleh kemerosotan moral oleh para tokoh politikyang memicu tingkat pengangguran dan kriminalitas yang tinggi. Punk berusaha menyindir para penguasa dengan caranya sendiri, melalui lagu-lagu dengan musik dan lirik yang sederhana namun kadang-kadang kasar, beat yang cepat dan menghentak. Banyak yang menyalahartikan punk sebagai glue sniffer dan perusuh karena di Inggris pernah terjadi wabah penggunaan lem berbau tajam untuk mengganti bir yang tak terbeli oleh mereka. Banyak pula yang merusak citra punk karena banyak dari mereka yang berkeliaran di jalanan dan melakukan berbagai tindak kriminal. Punk selanjutnya berkembang sebagai buah kekecewaan musisi rock kelas bawah terhadap industri musik yang saat itu didominasi musisi rock mapan, seperti The BeatlesRolling Stone, dan Elvis Presley. Musisi punk tidak memainkan nada-nada rock teknik tinggi atau lagu cinta yang menyayat hati. Sebaliknya, lagu-lagu punk lebih mirip teriakan protes demonstran terhadap kejamnya dunia. Lirik lagu-lagu punk menceritakan rasa frustrasi, kemarahan, dan kejenuhan berkompromi dengan hukum jalanan, pendidikan rendah, kerja kasar, pengangguran serta represi aparat, pemerintah dan figur penguasa terhadap rakyat. Akibatnya punk dicap sebagai musik rock and roll aliran kiri, sehingga sering tidak mendapat kesempatan untuk tampil di acara televisi. Perusahaan-perusahaan rekaman pun enggan mengorbitkan mereka. Namun lebih tepatnya seorang punk itu mempunyai perilaku yang berbeda. Mereka hanya sebuah aliran, jadi jiwa dan kepribadiannya akan kembali pada individu masing-masing. 

Menurut Dick Hebdige, memandang punk adalah sebuah subkultur yang menghadapi dua bentuk perubahan yaitu:

1.        Bentuk komoditas, dalam hal ini segala atribut maupun aksesoris yang dipakai oleh komunitas punk telah dimanfaatkan industri sebagai barang dagangan yang didistribusikan kepada konsumen untuk mendapatkan keuntungan. Dulu aksesoris dan atribut yang hanya dipakai oleh anak punk sebagai simbol identitas, namun kini sudah banyak dan mudah kita jumpai di toko yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat umum.

2.        Bentuk ideologis, komunitas punk mempunyai ideologi yang mencakup pada aspek sosial dan politik. Dan ideologi mereka dahulu sering dikaitkan dengan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak punk. Ada beberapa perilaku menyimpang itu telah didokumentasikan dalam media massa, sehingga membuat identitas punk menjadi buruk dipandang sebagai seorang yang bahaya dan berandalan. Namun walaupun begitu, nilai-nilai dan eksistensi punk masih dipertahankan sampai sekarang.

Dan dalam artikel yang pernah kami baca, dalam ”Philosophy of Punk”, Craig O’Hara (1999) menyebutkan tiga pengertian Punk. Punk sebagai trend remaja dalam fashion dan musik. Punk sebagai pemula yang punya keberanian memberontak, memperjuangkan kebebasan dan melakukan perubahan. Punk sebagai bentuk perlawanan yang “hebat”, karena menciptakan musik, gaya hidup, komunitas dan kebudayaan sendiri.