Dampak Komunitas Punk terhadap Generasi Remaja

Senin, 02 Desember 2013


Mungkin kalau kita perkirakan umur remaja berkisar antara 13 tahun sampai dengan 25 tahun. Pembatasan umur ini tidak mutlak, dan masih bisa diperdebatkan.

Masa remaja memiliki beberapa ciri yang harus di ketahui :
No
Ciri-ciri
Keterangan
1.
Pertumbuhan Fisik
Pertumbuhan fisik mengalami perubahan yang sangat cepat dari pada masa anak-anak. Masa ini remaja membutuhkan keseimbangan pertumbuhan sehingga mereka menjadi banyak makan. Perkembangan fisik ini jelas terlihat pada tungkai, tangan, kaki, otot-otot tubuh berkembang, sehingga tubuh mereka terlihat tumbuh tinggi. Tetapi kepalanya masih mirip anak-anak.
2.
Perkembangan Seksual
Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki diantaranya: alat produksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami masa mimpi yang pertama tanpa sadar mengeluarkan sperma. Yang dilanjutkan dengan ciri lainnya yaitu, mempunyai jakun, dsb.
Sedangkan pada perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi maka mendapatkan menstruasi (datang  bulan) yang pertama. Buah dada mulai membesar karna timbunan lemak, pinggul melebar, dsb.
3.
Cara Berfikir Kausalitas
Seorang remaja mulai berfikir tentang hubungan sebab akibat. Maka ketika remaja dilarang orang tua untuk berbuat sesuatu mereka akan berfikir dan kemudian akan bertanya alasannya, mereka bisa menurut atau menentang apa yang menjadi alasan orang tuanya.
4.
Emosi yang Meluap-luap
Keadaan emosi masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka dari pada pikiran yang realistis.
5.
Mulai Tertarik pada Lawan Jenisnya
Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Pada masa ini remaja sudah mempunyai rasa daya tarik terhadap lawan jenisnya.
6.
Menarik Perhatian Lingkungan
Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingkungannya, untuk mendapatkan sebuah status dan peranan seperti remaja-remaja yang lainnya.
7.
Terikat Dengan Kelompok
Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua di nomor duakan, dan kelompoknya dinomor satukan. Kelompok sebenarnya tidak berbahaya asal saja kita bisa mengarahkannya. Sebab kelompok itu kaum remaja dapat memenuhi kebutuhannya, misalnya kebutuhan dimengerti, kebutuhan dianggap, kebutuhan diperhatikan, kebutuhan mencari pengalaman baru, kebutuhan harga diri, kebutuhan rasa aman, yang belum tentu dapat diperoleh dirumah maupun disekolah.
Sumber. L, Zulkifli. 2005. Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Dan seperti yang telah dijelaskan diatas, ada empat faktor lingkungan yang mempengaruhi remaja:
1.      Lingkungan keluarga.
Keluarga sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan remaja. Kasih sayang orang tua dan anggota keluarga yang lain akan memberi dampak dalam kehidupan mereka. Demikian pula cara mendidik dan contoh tauladan dalam keluarga khususnya orang tua akan sangat memberi bekasan yang luar biasa. Seorang remaja juga memerlukan  komunikasi yang baik dengan orang tua, karena ia ingin dihargai, didengar dan diperhatikan keluhan-keluhannya. Dalam masalah ini, diperlukan orang tua yang dapat bersikap tegas, namun akrab (friendly). Mereka harus bisa bersikap sebagai orang tua, guru dan sekaligus kawan. Dalam mendidik anak dilakukan dengan cara yang masuk akal (logis), mampu menjelaskan mana yang baik dan mana yang buruk, melakukan pendekatan persuasif dan memberikan perhatian yang cukup. Semua itu tidak lain, karena remaja sekarang semakin kritis dan wawasannya berkembang lebih cepat akibat arus informasi dan globalisasi.

2.      Lingkungan Sekolah
Sekolah adalah rumah kedua, tempat remaja memperoleh pendidikan formal, dididik dan diasuh oleh para guru. Dalam lingkungan inilah remaja belajar dan berlatih untuk meningkatkan kemampuan daya pikirnya. Bagi remaja yang sudah menginjak perguruan tinggi, nampak sekali perubahan perkembangan intelektualitasnya. Tidak hanya sekedar menerima dari para pengajar, tetapi mereka juga berfikir kritis atas pelajaran yang diterima dan mampu beradu argumen dengan pengajarnya.
Dalam lingkungan sekolah guru memegang peranan yang penting, sebab guru bagaikan pengganti orang tua. Karena itu diperlukan guru yang arif bijaksana, mau membimbing dan mendorong anak didik untuk aktiv dan maju, memahami perkembangan remaja serta seorang yang dapat dijadikan tauladan. Guru menempati tempat istimewa di dalam kehidupan sebagian besar remaja. Guru adalah orang dewasa yang berhubungan erat dengan remaja. Dalam pandangan remaja, guru merupakan cerminan dari alam luar. Remaja percaya bahwa guru merupakan gambaran sosial yang diharapkan akan sampai kepadanya, dan mereka mengambil guru sebagai contoh dari masyarakat secara keseluruhan. Dan remaja menyangka bahwa semua orang tua, kecuali orang tua mereka, berfikir seperti berfikirnya guru-guru mereka.

3.      Lingkungan teman pergaulan.
Teman sebaya adalah sangat penting sekali pengaruhnya bagi remaja, baik itu teman sekolah, organisasi maupun teman bermain. Dalam kaitannya dengan pengaruh kelompok sebaya, kelompok sebaya mempunyai peranan penting dalam penyesuaian diri remaja, dan bagi persiapan diri di masa mendatang. Serta berpengaruh pula terhadap pandangan dan perilakunya. Sebabnya adalah, karena remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga dan tidak tergantung kepada orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia takut kehilangan rasa nyaman yang telah diperolehnya selama masa kanak-kanaknya.

4.      Lingkungan dunia luar
Merupakan lingkungan remaja selain keluarga, sekolah dan teman pergaulan, baik lingkungan masyarakat lokal, nasional maupun global. Lingkungan dunia luar akan memperngaruhi remaja, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik itu benar maupun salah, baik itu islami maupun tidak. Lingkungan dunia luar semakin besar pengaruhnya disebabkan oleh faktor-faktor kemajuan teknologi, transportasi, informasi maupun globalisasi.
Pada masa remaja, emosi masih labil, pencarian jati diri terus menuntut untuk mencari apa potensi yang ada di dalam diri masing-masing. Pada masa inilah seseorang sangat rapuh, mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Seiring dengan pesatnya perkembangan scane punk yang ada di Indonesia, komunitas punk mampu menyihir remaja Indonesia untuk masuk ke dalam komunitas punk. Tetapi tidak semua remaja Indonesia tertarik dengan apa yang ada di dalam punk itu sendiri. Sebagian remaja di Indonesia hanya mengkonsumsi sedikit yang ada di dalam punk. Contoh kecil, seorang remaja berpakaian ala punk, tetapi dia tidak idealis, dia tidak menganut paham ideologi punk, dia juga suka musik cengeng yamg lembut bak seorang bayi yang baru keluar dari rahim ibunya. Dari contoh kecil tersebut, komunitas punk masih bisa dibilang sangat berpengaruh terhadap perilaku remaja Indonesia, bahkan bisa dibilang mempunyai andil dan bertanggung jawab terhadap kebebasan berekspresi remaja Indonesia. Keterangan diatas dapat kita simpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi seorang remaja ikut dalam komunitas punk. Maka peran orang tua dan lingkungan mereka sangatlah berpengaruh untuk membentuk kepribadian seseorang.

0 komentar:

Posting Komentar